SELAMAT DATANG DI BLOGNYA KANG AMRULLAH www.kangamrullah.blogspot.com

Minggu, 30 Desember 2012

apa hukumnya harta tkw

suami tidak punya hak atas harta istri dalam kasus diatas istri boleh minta cerai أسنى المطالب في شرح روض الطالب - (ج 3 / ص 441) فَرْعٌ لو نَكَحَتْهُ عَالِمَةً بِإِعْسَارِهِ أو رَضِيَتْ بِالْمُقَامِ معه ثُمَّ نَدِمَتْ فَلَهَا الْفَسْخُ لِأَنَّ النَّفَقَةَ تَجِبُ يَوْمًا فَيَوْمًا وَالضَّرَرُ يَتَجَدَّدُ وَلَا أَثَرَ لِقَوْلِهَا رَضِيت بِإِعْسَارِهِ أَبَدًا لِأَنَّهُ وَعْدٌ لَا يَلْزَمُ الْوَفَاءُ بِهِ كما في نَظِيرِهِ في الْإِيلَاءِ قال الزَّرْكَشِيُّ وَيُسْتَثْنَى يَوْمُ الرِّضَا فَلَا خِيَارَ لها فيه كما أَفْتَى بِهِ الْبَغَوِيّ وَحَكَاهُ ابن الرِّفْعَةِ عن الْبَنْدَنِيجِيِّ وَيُجَدِّدُ الْإِمْهَالَ إذَا طَلَبَتْ الْفَسْخَ بَعْدَ الرِّضَا وَلَا يُعْتَدُّ بِالْمَاضِي لِتَعَلُّقِ الْإِمْهَالِ بِطَلَبِهَا فَيَسْقُطُ أَثَرُهُ بِرِضَاهَا وَفَارَقَ نَظِيرَهُ في الْإِيلَاءِ حَيْثُ لَا يُجَدِّدُ الْإِمْهَالَ بِطُولِ مُدَّتِهِ ثُمَّ وَبِعَدَمِ تَوَقُّفِهَا على طَلَبِهَا لِلنَّصِّ عليها ثُمَّ بِخِلَافِهَا هُنَا وَلَهَا في مُدَّةِ الْإِمْهَالِ مُدَّةُ الرِّضَا بِإِعْسَارِهِ الْخُرُوجُ من الْمَنْزِلِ لِلِاكْتِسَابِ لِلنَّفَقَةِ نَهَارًا بِتِجَارَةٍ أو غَيْرِهَا فَلَيْسَ له مَنْعُهَا من ذلك وَإِنْ قَدَرَتْ على الْإِنْفَاقِ بِمَالِهَا أو الْكَسْبِ في بَيْتِهَا لِأَنَّهُ إذَا لم يُوَفِّ ما عليه لَا يَمْلِكُ الْحَجْرَ عليها وَعَلَيْهَا الْعَوْدُ إلَى الْمَنْزِلِ لَيْلًا لِأَنَّهُ وَقْتُ الْإِيوَاءِ دُونَ الِاكْتِسَابِ وَلَوْ مَنَعَته الِاسْتِمْتَاعُ نَهَارًا جَازَ لَكِنْ تَسْقُطُ نَفَقَةُ مُدَّةِ مَنْعِهَا إنْ مَنَعَتْهُ لَيْلًا عن ذِمَّةِ الزَّوْجِ بِخِلَافِ ما إذَا لم تَمْنَعْهُ لَا يَسْقُطُ شَيْءٌ من نَفَقَتِهَا ke dua Hmmm.... jangan buru2 minta talak... seandainya kalau istri pulang berkumpul dengan suami menjadikan suami baik (tidak lagi mengambil kiriman uang istri) maka itulah yg harus dilakukan oleh istri demi kebaikan keluarga, ketaatan dan adab kehidupan si istri bersama suami... demikian juga perlu difikirkan nasib anak2nya kalau sampai terjadi talak. ke tiga 'kalao menurut ana....sebaik nya memandang dari 2belah pihak mbak.. ada kesalahan suami di situ... Tapi banyak juga kesalahan Istri... Kadang2 suami di deskreditkan orang wanita sebagaimana sabda nabi bahwa wanita itu kurang mesyukuri pemberian suami... Al hasil istri nya yg kurang mensyukuri... Giliran istri punya penghasilan suami se'akan2 hanya beban... Pandai2lah mensyukuri nikmat Alloh.. Rezeqi yg Alloh berikan jangan jadikan menjadi jalan sesuatu yg tidak di sukai Alloh salah satunya cerai... Perbaiki menejemen mahligai rumah tangga.. Jadikan tatanan agama sebagai dasar pondasi rumah tangga... Insya Alloh itu yg lebih baik... Semoga Alloh merahmati rumah tangga mbak dan suami... ke empat lo nurut saya sikap suami mbak dholim dan semestinya Ųƍ cari dan berusaha adlh suami ,tapi krn mbak Ųƍ mau maka mbak yo haruss nerimo rsikonya...pertama krn mbak menyalahi kodrat sbg seorang istri. Dan sisuami tentu ingin dipenuhi kebutuhan biologisnya jadi mslh skrg kembali ke mbak sendiri knp dulu mao pisah jauh dari suamii. Dan salah satu damppak negatifnya adlh apa Ųƍ skrg mbak alami krn dari awal sdh menyalahi kodrat, dan sdh pasti ϑȋ ragukan kesetiaan dr keduanyaa.. ke lima nyimak dari awal.. Kondisi anda memang bagai telur di ujung tanduk. Di satu si2 anda ingin kehidupan yg lebih baik. Namun di sisi lain jerih payah anda tak di hargai oleh seorang suami. dari penuturan anda kami menarik kesimpulan sperti ini. 1. Suami salah telah memberi ijin anda bekerja sdangkan dia adlah laki2 yg shat fisiknya. 2. Suami salah telah menyalah gunakan harta istri. Dan ini tidak diperbolehkan. 3. Anda pun salah karena tidak mahu sedikit bersabar n q0na'ah menerima nafkah dari suami. Untuk jawaban. 1. Suami berhak atas harta, tp sekedar kecukupan. Kalau pai habis namanya dz0lim. 2. Semua keputusan di tangan anda. Anda yg lebih mengetahui keadaannya. Namun kami menyarankan, bila masih dapat di benahi benahilah. Kalau memang tak dapat dibenahi ambillah s0lusi terbaik. Jangan merusak diri sendiri, laki2 sbgai imam kalau tak dapat jadi imam kenapa dipertahankan. Dan ingat perkara halal yg diBENCI oleh Allah ialah perceraian. Tp tetap HaLAL. Yg dimaksud tk perlu dalil, permasalahan anda perlu pendekatan scara psikologis n bicara dari hati ke hati. Afwan ke enam Di atas Bnyak nasehat untk menjauhi perceraian (sy jg stuju) .. Tp sisi lain kt h0rmati apa yg d sampaikan olh Mbak Mita , ttg kwajiban suami pd keluarganya . Kalau suami mengijinkan istrinya jd TkW , dan hasil jrih payah istri d hbiskan tnp pertanggung jawabkan dg jelas,menurut sy tindakan suami jg tdk benar . Sy mencermati cment2 mbak Mita d atas , trbesit suatu pertanyaan yg mungkin ini skligus menyederhanakan pertanyaan mbk Mita "apakah tindakan suami mbak mita sprti d atas, bs menjadi syarat mbak Mita minta Cerai sm suaminya ? " brngkali itu yg menjd p0k0k p0in dr p0st d atas , m0ngg0 mbk Mita d bantu sedulur ... ke tujuh Kami memang blum berkeluarga, tapi bila b0leh memberi suara inilah suara kami. Suami tidak hanya salah mbk, tp dia dzolim. Ini Lbih besar lagi . Kami tak hanya menyalahkan wanita, kami juga mempertanyakan dimana jiwa lelaki suami anda. Seorang lelaki punya kewajiban lebih yg nyatanya tak dapat di penuhinya (menilik alasan anda jadi TKW) dia sharusnya mampu memimpin keluarganya. Sehingga anda tak akan melakukan semua ini. Sehingga keadaan tak serumit ini. ke delapan barot dukungan dari Imam Nawawi : (فصل) وان اختارت المقام بعد الاعسار لم يلزمها التمكين من الاستمتاع ولها أن تخرج من منزله، لان التمكين في مقابلة النفقة، فلا يجب مع عدمها. وان اختارت المقام معه على الاعسار ثم عن لها أن تنفسخ فلها أن تنفسخ، لان النفقة يتجدد وجوبها في كل يوم فتجدد حق الفسخ. وان تزوجت بفقير مع العلم بحاله ثم أعسر بالنفقة فلها أن تنفسخ، لان حق الفسخ يتجدد بالاعسار بتجدد النفقة. (AL-MAJMU') ke sembilan inti terjemahan diatas : Menjadi suami jangan sok kalau memang keadaannya tidak memungkinkan untuk membiayai istri (apalagi orangnya masih muda sehat)... mustinya suami dalam hal ini harus bersukur jika si istri rela mencari nafkah send

1 komentar:

dono ekting